Sabtu, 26 Desember 2015

Alhamdulillah SAH :)

Assalamualaikum wr. wb

Alhamdulilah, tepat pada tanggal 19 Desember 2015 saya telah resmi menjadi seorang istri, dalam sebuah acara yang di hadiri kerabat dekat, semua berjalan lancar tanpa kekurangan suatu apapun. 

sekitar jam 5 pagi bu esti yang datang membawa tas ajaibnya datang kerumah untuk menyulap penampilan q. hehehe saat itu rasanya campur aduk, bahagia, deg degan takut acaranya tak sesuai harapan. jam 6.30 WIB riasan sudah selsai, dan tinggal menunggu mempelai pria datang kerumah. saat itu semua keluarga ku sibuk menyiapkan semua keperluan akad nikah, mulai dari menyiapkan tempat, makanan, dll. oya setelah dirias sodara masuk kamar, mungkin penasaran kali yah pengen liat hassilnya, dan alhamduliilah semua komentarnya bilang cantik. hehehe
tapi mendadak suasana menjadi haru ketika adik dari almarhum ayah masuk ke kamar, tiba-tiba bibik (panggilan untuk adik alm. ayah) datang dan seketika itu memeluk q sambil nangis, beliau bilang "betapa bahagianya alm. bapak kalau liat anaknya sekarang menjadi pengantin perempuan yang cantik, sesuai sama keinginan bapak" aahhh,, seketika itu q g bisa nahan air mata q langsung jatuh deh, tapi adik ku datang memberikan semangat agar aku g nangis lagi, intinya sih aku bahagia karna aku akan memulai kehidupan baru sebagai seorang istri, tapi juga sedih karena aq punya keinginan saat aku menikah nanti aku ingin ayah langsung yang menikahkan ku. tapi semua itu hanya impian, karna sebagai manusia kita hanya bisa berencana selebihnya allah yang menentukan, dan aku yakin apa yang terjadi kepada aku dan keluarga insyallah itu yang terbaik..  
nah setelah itu sekitar jam 8.25 rombongan pengantin pria datang, dan segeralah dimulai acara akad nikah, yang menjadi waliku adalah kakak kandung ku, tapi untuk suasana pas akad nikah itu aku gak tau karna pada saat proses akad nikah aku hanya menunngu di dalam kamar,ada aturan dari keluarga kami tidak boleh bersanding sebelum sah menjadi istri, jadi g dengar tiba-tiba aja aku disuruh kluar kamar di dampingi tanteku eh ternyata udh SAH lo,, hehehe
alhamdulillah semua berjalan lancar tanpa ada kendala.. rasa syukur tak hentinya aku ucapkan kan. ya Rabb, berkahilah suamiku dan cukupkan ilmunya hingga bisa membawa kami ke Surga dan menjauhkan kami dari Api Neraka. Karuniakanlah kepada kami anak2 yang sholeh dan sholeha, yg bagus akhidah dan jg akhlaknya, yg bisa membawa ke Surga dan menyelamatkn kami dr panasnya api Neraka. Aamiin










oya untuk cerita resepsinya menyusul, karena acara resepsinya kita adakan keesokan harinya. 

salam, zahrazhie 



Kamis, 17 Desember 2015

Time Flies So Fast



Gak kerasa sekarang saya sudah dewasa, rupanya sekarang sudah bukan anak kecil yang manja, yang pelupa, yang apa apa semua harus disiapin. dan sebentar lagi akan memulai kehidupan baru dimana saya harus membuang semua sifat egois dan sifat kekanakan.


Jadi ingat satu tahun yang lalu saat kakak ku mengucapkan ijab di hari pernikahannya rasa haru, bahagia, sedih semuanya beradu menjadi satu. sedih karena orang yang selama ini selalu ada buat adik-adiknya tiba2 harus berpisah karena sebentar lagi akan membangun rumah tangga sendiri, bahagianya dimana kakak ku sudah menemukan tulang rusuknya yang akan mendampingi selamanya sampai maut memisahkan, dan di hari itu juga aku bisa melihat semua keluarga berkumpul dan merasakan kebahagian.


konon pada saat pembacaan ijab qobul semua orang yang hadir di acara tersebut sebaiknya khusu' dan berdoa karena pada saat itu lagit terbuka, malaikat meng amin kan semua doa yang dipanjatkan dan insyaallah semua doa akan di ijabah. Aku yakin dan percaya bahwa rejeki, jodoh dan mati sudah tertulis di Lauhul Mahfudz dan gak akan tertukar. Begitu juga dengan statement ridho Allah adalah ridho orang tua dan statement semua akan indah pada waktunya. Statement terakhir memang agak "cheesy" sih ya, tetapi kalau kita flashback hidup kita beberapa tahun belakang, kita akan menyadari bahwa semuanya sudah diatur sedemikian cantiknya oleh Allah. Even peristiwa yang menurut kita enggak mengenakkan pun, pasti ada hikmah yang bisa kita petik untuk pembelajaran hidup di depan. sejak sekolah aku memiliki fokus agar selalu fokus terhadap apa yang aku kerjakan saat ini, karena apabila aku melenceng dari apa yang aku kerjakan ada aja hambatannya. maka dari itu pilihanku pada saat itu hanya ikhtiar dan doa.

Begitupun urusan jodoh aku pasrahkan sepenuhnya kepada allah swt, entah bagaimana jalan jodohku nanti, seperti apa orang yang akan menjdi imam ku nanti, apakah dia orang yang pernah aku kenal, atau bahkan orang yang tidak pernah kenal sama skali. ya meskipun sama sperti gadis pada umumnya yang selalu bertanya dalam hati kapan bisa bertemu dengan jodohnya. dan pada saat itu memang gak punya pacar, sementara semua teman dan sahabat sudah punya gandengan -_-' jadi makin galau deh. hahahaha

tiba-tiba pada 04 Oktober 2014 ada seseorang yang bilang mau melamar untuk jadi istrinya #yaiyalah masa mau dilamar untuk jadi...? hehehe, shock pastinya karena g pernah terpikir kalau si mamas ini ada rasa,, #ciecie... :p
kemudian pada bulan maret 2015 keluarga kamipun bertemu untuk proses khitbah. sebenarnya sih si mamas minta lamarannya g jauh dari tanggal kenalan, tapi dengan beberapa pertimbangan akhirnya kami memutuskan untuk melakukan pertemuan keluarga pada bulan maret 2015. gak ada proses pacaran dimana memang kita sebelumnya belum pernah saling kenal dan sekarang tinggal menghitung hari menghadapi hari besar kami.. mohon doanya ya teman-teman ... (^-^)

Tak pernah terpikir oleh ku bahwa allah merencanakan semuanya dengan indah, dan diluar logika manusia.. aku bersyukur menjadi aku karena apa yang aku rencanakan semuanya tercapai even tidak semuanya setidaknya hampir semua berjalan sesuai rencana, sperti menikah di usia 25/26 alhamdulillah dengan jalan yang indah. Sound Impossible memang, tapi tidak ada yang tidak mungkin bagi allah, tugas kita sebagai manusia khususnya umat muslim adalah selalu bersyukur dengan apa yang allah berikan saat ini buat kita, ikhtiar dan doa, karena allah lebih mengetahui apa yang kita butuhkan dan yang tebaik buat kita, bukan apa yang kita inginkan.. 


Senin, 19 Januari 2015

Untuk Calon Pendampingku

Wahai Calon Suamiku
Wahai kekasihku, calon suamiku…
Jika kau menjadi suamiku kelak…
Pimpinlah rumah tangga kita dengan sebaik-baiknya
Jadikan aku teman sejatimu, tempat engkau bersandar
Terbukalah padaku, kan kujaga semua rahasiamu
Jika kau menjadi suamiku kelak…
Jadilah engkau teladan yang baik bagi keluarga
Sempatkanlah untuk menjadi imam dalam sholat
Hiasilah rumah kita dengan ketakwaan kepada Allah
Amalkan sunnah Rasul sekuat yang kau mampu
Bimbinglah anak-anak kita menjadi pribadi Muslim
yang cerdas dan berakhlak mulia
Jika kau menjadi suamiku kelak…
Bergaullah dengan ma’ruf terhadapku
Jadilah engkau suami yang penyayang dan sabar
Janganlah kau bertindak aniaya terhadapku
Jika aku berbuat kesalahan dan kemungkaran…
Jangan kau hukum aku dengan memukul aku
Tapi, ajarilah aku dengan hati dan lisanmu
Ingatkanlah aku dengan cara yang ihsan
Tahan amarahmu dan bersikaplah pemaaf
Sayangi dan hormati orang tuaku, juga saudara-saudaraku
Jika ada yang tidak kau sukai dari mereka, simpanlah rasa itu
Dan tetaplah kau jaga silaturrahim dengan mereka
Jangan pula kau jauhi mereka
karena selamanya mereka adalah keluargaku
Wahai kekasihku, calon suamiku…
Jika kau menjadi suamiku kelak
Jadilah engkau suami yang bertanggung jawab
Berilah nafkah sesuai kemampuanmu
Pasti kuterima dengan qona’ah
Bersikaplah penyantun dan jangan kau kikir terhadapku
Jangan pula kau tinggalkan aku dalam waktu lama
Sehingga kau abaikan kebutuhanku akan kehadiranmu
Jika kau menjadi suamiku kelak
Bersikaplah bijaksana dalam segala hal
Bermusyawarahlah denganku sebelum mengambil keputusan
Dengarkan pemikiranku dan jangan kau remehkan aku
Tunjukkan kasih sayangmu terhadapku
Jangan kau biarkan aku dalam kecemburuan dan prasangka
Jagalah hatiku, lapangkanlah dadaku, dengan cintamu
Wahai kekasihku, calon suamiku…
Jika kau menjadi suamiku kelak
Jadikan rumah tangga kita sebagai surga dunia bagimu
Jagalah aku dan jadilah pelindung bagi anak-anak kita
Jagalah rahasia rumah tangga dimanapun kau berada
Jadikan ia baju putihmu, jagalah ia jangan sampai ternoda.
Ya Allah,, bilamana akhirnya kami berdua bertemu,
aku berharap kami berdua dapat mengatakan:
“Betapa Maha Besarnya Engkau karena telah memberikan kepadaku pasangan yang dapat membuat hidupku menjadi sempurna.”
Aamiin Aamiin Ya Allah Ya Rabbal’alamin