Mengapa sibuk mencari celah untuk merasa lebih.
Terlalu fasih mengkritisi, hingga lupa caranya mengapresiasi.
Terlalu fasih mengkritisi, hingga lupa caranya mengapresiasi.
Selalu menyindir, hingga lupa bahwa terus terang lebih sehat daripada nyinyir.
Mengasah diri untuk selalu menolak sebelum mendengarkan, tidak setuju sebelum mengerti, membenci sebelum memahami.