Gak kerasa sekarang saya sudah dewasa, rupanya sekarang sudah bukan anak kecil yang manja, yang pelupa, yang apa apa semua harus disiapin. dan sebentar lagi akan memulai kehidupan baru dimana saya harus membuang semua sifat egois dan sifat kekanakan.
Jadi ingat satu tahun yang lalu saat kakak ku mengucapkan ijab di hari pernikahannya rasa haru, bahagia, sedih semuanya beradu menjadi satu. sedih karena orang yang selama ini selalu ada buat adik-adiknya tiba2 harus berpisah karena sebentar lagi akan membangun rumah tangga sendiri, bahagianya dimana kakak ku sudah menemukan tulang rusuknya yang akan mendampingi selamanya sampai maut memisahkan, dan di hari itu juga aku bisa melihat semua keluarga berkumpul dan merasakan kebahagian.
konon pada saat pembacaan ijab qobul semua orang yang hadir di acara tersebut sebaiknya khusu' dan berdoa karena pada saat itu lagit terbuka, malaikat meng amin kan semua doa yang dipanjatkan dan insyaallah semua doa akan di ijabah. Aku yakin dan percaya bahwa rejeki, jodoh dan mati sudah tertulis di Lauhul Mahfudz dan gak akan tertukar. Begitu juga dengan statement ridho Allah adalah ridho orang tua dan statement semua akan indah pada waktunya. Statement terakhir memang agak "cheesy" sih ya, tetapi kalau kita flashback hidup kita beberapa tahun belakang, kita akan menyadari bahwa semuanya sudah diatur sedemikian cantiknya oleh Allah. Even peristiwa yang menurut kita enggak mengenakkan pun, pasti ada hikmah yang bisa kita petik untuk pembelajaran hidup di depan. sejak sekolah aku memiliki fokus agar selalu fokus terhadap apa yang aku kerjakan saat ini, karena apabila aku melenceng dari apa yang aku kerjakan ada aja hambatannya. maka dari itu pilihanku pada saat itu hanya ikhtiar dan doa.
Begitupun urusan jodoh aku pasrahkan sepenuhnya kepada allah swt, entah bagaimana jalan jodohku nanti, seperti apa orang yang akan menjdi imam ku nanti, apakah dia orang yang pernah aku kenal, atau bahkan orang yang tidak pernah kenal sama skali. ya meskipun sama sperti gadis pada umumnya yang selalu bertanya dalam hati kapan bisa bertemu dengan jodohnya. dan pada saat itu memang gak punya pacar, sementara semua teman dan sahabat sudah punya gandengan -_-' jadi makin galau deh. hahahaha
tiba-tiba pada 04 Oktober 2014 ada seseorang yang bilang mau melamar untuk jadi istrinya #yaiyalah masa mau dilamar untuk jadi...? hehehe, shock pastinya karena g pernah terpikir kalau si mamas ini ada rasa,, #ciecie... :p
kemudian pada bulan maret 2015 keluarga kamipun bertemu untuk proses khitbah. sebenarnya sih si mamas minta lamarannya g jauh dari tanggal kenalan, tapi dengan beberapa pertimbangan akhirnya kami memutuskan untuk melakukan pertemuan keluarga pada bulan maret 2015. gak ada proses pacaran dimana memang kita sebelumnya belum pernah saling kenal dan sekarang tinggal menghitung hari menghadapi hari besar kami.. mohon doanya ya teman-teman ... (^-^)
Tak pernah terpikir oleh ku bahwa allah merencanakan semuanya dengan indah, dan diluar logika manusia.. aku bersyukur menjadi aku karena apa yang aku rencanakan semuanya tercapai even tidak semuanya setidaknya hampir semua berjalan sesuai rencana, sperti menikah di usia 25/26 alhamdulillah dengan jalan yang indah. Sound Impossible memang, tapi tidak ada yang tidak mungkin bagi allah, tugas kita sebagai manusia khususnya umat muslim adalah selalu bersyukur dengan apa yang allah berikan saat ini buat kita, ikhtiar dan doa, karena allah lebih mengetahui apa yang kita butuhkan dan yang tebaik buat kita, bukan apa yang kita inginkan..