Senin, 11 Mei 2009


Kepompong kupu-kupu
Seseorang menemukan kepompong seekor kupu-kupu. Suatu hari lubang kecil muncul. Orang itu duduk dan mengamati dalam beberapa jam ketika kupu-kupu itu berjuang memaksa dirinya melewati lubang kecil itu.Kemudian kupu-kupu itu berhenti membuat kemajuan. Kelihatannya kupu-kupu itu telah berusaha semampunya dan dia tidak bisa lebih jauh lagi. Akhirnya orang tersebut memutuskan untuk membantunya, dia ambil sebuah gunting dan memotong sisa kekangan dari kepompong itu. Kupu-kupu itu keluar dengan mudahnya. Namun, kupu-kupu itu mempunyai tubuh gembung dan kecil serta sayap-sayapnya mengkerut. Orang tersebut terus mengamatinya karena dia berharap bahwa, pada suatu saat, sayap-sayap itu akan mekar dan melebar sehingga mampu menopang tubuh kupu-kupu itu, yang mungkin akan berkembang.
Namun semuanya tidak akan pernah terjadi. Kenyataannya, kupu-kupu itu menghabiskan sisa hidupnya merangkak dengan tubuh gembung dan sayap-sayap mengkerut. Kupu-kupu itu tidak pernah bisa terbang.
Yang tidak dimengerti dari kebaikan orang tersebut adalah bahwa kepompong yang menghambat dan perjuangan yang dibutuhkan kupu-kupu untuk melewati lubang kecil adalah jalan Tuhan untuk memaksa cairan dari kupu-kupu itu masuk ke dalam sayap-sayapnya sedemikian rupa sehingga dia akan siap terbang begitu dia memperoleh kebebasan dari kepompong tersebut.
Kadang-kadang perjuangan adalah yang kita perlukan dalam hidup kita. Jika Tuhan membiarkan kita hidup tanpa hambatan, itu mungkin melumpuhkan kita. Kita mungkin tidak sekuat yang semestinya kita mampu. Kita mungkin tidak pernah dapat terbang.
Saya mohon Kekuatan ... Dan Tuhan memberi saya kesulitan-kesulitan untuk membuat saya kuat.Saya memohon Kebijakan ... Dan Tuhan memberi saya persoalan untuk diselesaikan.Saya memohon Kemakmuran ... Dan Tuhan memberi saya Otak dan Tenaga untuk bekerja.Saya memohon Keteguhan hati ...Dan Tuhan memberi saya Bahaya untuk diatasi.Saya memohon Cinta ... Dan Tuhan memberi saya orang-orang bermasalah untuk ditolong.Saya memohon Kemurahan/Kebaikan hati ... Dan Tuhan memberi saya kesempatan-kesempatan.Saya tidak memperoleh yang saya inginkan, saya mendapatkan segala yang saya butuhkan

Minggu, 06 Juli 2008

9 Syarat Syarat Wajib Sah Shalat Bagi Muslim

Assalamua’laikum Wr. Wb. Hari ini kami disini akan memberikan informasi yang sangat perlu dipahami untuk semua umat islam, informasi tentang apa saja syarat wajib dan sahnya untuk mengerjakan shalat. Bagi seorang muslim harus benar memahami syarat ini karena ini adalah hal yang perlu anda pahami sebelum menjalankan shalat wajib maupun shalat sunah.
Percuma kalau kita shalat untuk beribadah kepada Allah SWT tapi syarat utama kita tidak kita ketahui dan selalu kita langgar yang akan berakibat pada tidak sahnya shalat yang kita kerjakan. Untuk mengindari itu maka pertama kita harus benar mengetahuinya. Berikut ini adalah syarat sah mengerjakan shalat.

Ada 9 Syarat Sah Mengerjakan Shalat

  1. Islam
  2. Berakal,
  3. Tamyiz (dapat membedakan antara yang baik dan yang buruk)
  4. Menghilangkan hadats
  5. Menghilangkan najis
  6. Menutup aurat
  7. Masuknya waktu
  8. Menghadap kiblat
  9. Niat
Berikut ini adalah penjelasan tentang 9 syarat sah shalat diatas.
1. Islam
Telah masuk Islam. Lawannya orang islam adalah orang kafir. Orang kafir amalannya akan tertolak walaupun dia banyak mengamalkan ibadah atau kebaikan apa saja, dalilnya firman Allah ‘di QS (At-Taubah:17)
(At-Taubah:17)
Dan firman Allah pada QS (Al-Furqan:23),
(Al-Furqan:23)
Dan Shalat tidak akan diterima bagi selain seorang muslim yang dalilnya firman Allah (Aali ‘Imraan:85) adalah
(Aali ‘Imraan:85)
2. Berakal
Orang Berakal adalah lawannya orang gila. Orang gila terangkat darinya pena (tidak dihisab amalannya) hingga dia sadar, dalilnya sabda Rasulullah,
HR. Ahmad, Abu Dawud, An-Nasa-i, dan Ibnu Majah
3. Tamyiz
Tamyiz adalah anak-anak yang sudah bisa mengetahui untuk membedakan antara antara mana baik dan mana yang buruk, masa ini dimulai dari umur kisaran tujuh tahun. Jika anak sudah memiliki umur tujuh tahun maka wajib bagi mereka diperintahkan untuk menunaikan ibadah shalat, yang berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
HR. Al-Hakim, Al-Imam Ahmad dan Abu Dawud
4. Menghilangkan Hadats (Thaharah)
Hadats dibedakan menjadi 2: pertama, hadats akbar  atau hadats besar seperti janabat dan haidh, cara mensucikanya adalah dengan mandi (yakni mandi janabah), dan kedua adalah hadats ashghar atau hadats kecil, cara mensucikanya adalah dengan wudhu`, sesuai sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
HR. Muslim dan selainnya
5. Menghilangkan Najis
Menghilangkan najis terdiri dari tiga hal: bagian badan, pakaian yang dikenakan dan tanah atau lantai tempat untuk ibadah shalat, dalilnya firman Allah pada QS:Al-Muddatstsir:4,
Al-Muddatstsir4
6. Menutup Aurat
Menutup Aurat adalah menutupnya dengan apa yang tidak menampakkan kulit dan juga bentuk tubuh, berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,oleh HR. Abu Dawud :
HR. Abu Dawud
Para ulama sepakat atas batalnya atau tidak sahnya shalat seseorang yang shalat dalam keadaan terbuka auratnya, padahal dia sebenarnya mampu mendapatkan penutup aurat atau tubuh. Dan untuk batas aurat untuk laki-laki adalah dari pusar hingga ke lutut, sedangkan untuk seorang wanita merdeka maka seluruh tubuhnya atau auratnya selain wajah, selama tidak ada ajnaby atau orang yang bukan mahramnya yang melihatnya, namun jika ada ajnaby maka sudah tentu wajib atasnya menutup wajah juga.
Di antara yang menunjukkan tentang mentutup aurat ialah hadits Salamah bin Al-Akwa` radhiyallahu ‘anhu,
Al-A’raaf31
7. Masuk Waktu
Masuk Waktu, Dalil dari As-Sunnah adalah hadits Jibril ‘alaihis salam bahwa dia mengimami Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di awal waktu dan di akhir waktu (esok harinya), lalu dia berkata: “Wahai Muhammad, shalat itu antara dua waktu ini.”
Dan firman Allah ‘azza wa jalla QS : An-Nisa`:103,
An-Nisa`103
8. Menghadap Kiblat
Dalilnya firman Allah QS: Al-Baqarah:144,
Al-Baqarah144
9. Niat
Tempat niat adalah di dalam hati, sedangkan untuk melafazhkannya merupakan bid’ah (karena tidak ada dalilnya). Dalil wajib untuk niat adalah hadits yang masyhur,
Muttafaqun ‘alaih dari ‘Umar Ibnul Khaththab
Alhamdulillah akhirnya selesai juga kami menyampaikan syarat sah shalat untuk anda berdasarkan firman Allah dan Hadist yang ada, semoga bisa menambahkan pengetahuan anda tentang Islam dan bisa lebih untuk meningkatkan ibadah kepada Allah SWT dari kewajinan utama umat muslim yaitu Shalat. (Sumber : http://tuntunanshalat.com/)

Selasa, 01 April 2008

Rukun Shalat

Assalamua’laikum Wr. Wb. Sebelum membahas lebih dalam tentang carashalat wajib dan shalat sunah kita pertama harus mengetahui syarat sah sholat dan rukun shalat, untuk sebelumnya syarat sah shalat sudah kami informasikan pada artikel sebelumnya atau klik disini. Untuk sekarang adalah membahas lanjutan dari ilmu sebelumnya yaitu rukun shalat.
Rukun Salat (Arab: أركان الصلاة) ialah setiap perkataan atau juga perbuatan yang akan membentuk hakikat shalat. Jika salah satu dalam rukun ini tidak ada atau tidak dilakukan, maka shalat yang dikerjakan tidak dianggap secara syar’i dan tidak bisa diganti dengan sujud sahwi.
Rukun-rukun shalat terdiri dari 13 rukun yang wajib anda ketahui :
  1. Berdiri bagi yang mampu
  2. Takbiiratul-Ihraam,
  3. Membaca Al-Fatihah pada setiap rakaatnya,
  4. Ruku’,
  5. I’tidal setelah ruku’,
  6. Sujud dengan anggota tubuh yang tujuh sebanyak dua kali dengan tuma’ninah,
  7. Duduk di antara dua sujud,
  8. Thuma’ninah (Tenang) dalam semua amalan,
  9. Tertib rukun-rukunnya,
  10. Tasyahhud Akhir,
  11. Duduk untuk Tahiyyat Akhir,
  12. Shalawat untuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
  13. Salam dua kali.
Penjelasan tenatang Rukun Shalat diatas dilihat dari firman Allah dan Hadist.
1. Berdiri tegak
Berdiri tegak pada saat shalat fardhu untuk orang yang mampu, Dalilnya terdapat pada firman Allah ‘azza wa jalla QS:Al-Baqarah:238,
Al-Baqarah238
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada HR. Al-Bukhary,
“Shalatlah dengan berdiri…”
2. Takbiiratul-ihraam,
Takbiiratul-ihraam ialah mengucapan: ‘Allahu Akbar’, tidak boleh dengan ucapan atau kata lain.
Takbiiratul-ihraam
3. Membaca Al-Fatihah
Membaca Al-Fatihah merupakan rukun pada setiap raka’at, sebagaimana yang tercantum dalam hadits Muttafaqun ‘alaih,
al fatihah
4. Ruku’
5. I’tidal atau Berdiri tegak setelah ruku’
6. Sujud dengan tujuh anggota tubuh
7. Duduk di antara dua sujud
membahas Duduk di antara dua sujud terdapat Dalil dari rukun ini ialah firman Allah ‘azza wa jalla QS: Al-Hajj:77,
Duduk di antara dua sujud
8. Thuma’ninah dalam semua amalan shalat
9. Tertib urutan untuk tiap rukun yang dikerjakan
Dalil rukun-rukun ini adalah hadits musii` (orang yang salah shalatnya),
rukuk hadist
10. Tasyahhud Akhir
Tasyahhud akhir termasuk dalam urutan rukun shalat sesuai hadits Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
“Tadinya, sebelum diwajibkan tasyahhud atas kami, kami mengucapkan: ‘Assalaamu ‘alallaahi min ‘ibaadih, assalaamu ‘alaa Jibriil wa Miikaa`iil (Keselamatan atas Allah ‘azza wa jalla dari para hamba-Nya dan keselamatan atas Jibril ‘alaihis salam dan Mikail ‘alaihis salam)’, maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Tasyahhud Akhir
Lalu beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan hadits keseluruhannya. Lafazh tasyahhud bisa dilihat dalam kitab-kitab yang membahas tentang shalat seperti kitab Shifatu Shalaatin Nabiy, karya Asy-Syaikh Al-Albaniy dan kitab yang lainnya.
11. Duduk Tasyahhud Akhir
Membahas tentang Duduk Tasyahhud Akhir, Sesuai sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam oleh (Muttafaqun ‘alaih),
tasyahud akhir
12. Shalawat atas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
Shalawat atas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Sebagaimana dalam sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
13. Dua Kali Salam
Sesuai sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang dua kali salam,
dua kali salam
Itulah tadi pembahasan mengenai rukun shalat, setelah anda membaca artikel dari kami semoga anda akan lebih mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan ketika mengerjakan ibadah sholat agar lebih khusuk dan sholat diterima pahalanya. (sumber: http://tuntunanshalat.com/)